Pendidikan adalah salah satu
faktor agar kita bisa mendapatkan kehidupan yang layak. Tetapi mungkin bagi
anak jalan pendidikan sangat di abaikan, karena yang terpenting adalah
pemenuhan kebutuhan ekonomi. Banyak dari mereka tidak lagi bersekolah dan
mendapatkan sebuah pendidikan yang layak, karena desakan dan tuntutan ekonomi
kehidupan, bahkan terkadang karena mereka sudah terlalu asyik hidup di jalanan.
Lantas tugas siapa untuk memberikan dan menerangkan pentingnya sebuah pendidikan,
sehingga mereka dapat menatap masa depan lebih cerah. Lanjutan kisah dari
cerita Pertama, kisah ini mengkaji kehidupa anak-anak jalanan di kota besar
sampai kota-kota kecil di negara bahkan di dunia ini. Mungkin kita sudah akrab dan tidak asing lagi dengan figure ini
yang juga biasa disingkat AnJal ( Anak Jalanan). Mereka sangat mudah kita
ditemukan khususnya di sebagian besar kota-kota di dunia.
Dari namanya cukup jelas
melukiskan mereka adalah seorang anak-anak yang kesehariannya terbiasa hidup di
jalanan, tetapi mungkin lebih spesifik lagi mereka adalah anak kecil yang
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonominya dijalanan bahkan terkadang
tempat tinggal dan bermain mereka juga dijalanan. Sebenarnya isltilah anak
jalanan pertama kali diperkenalkan di Amerika Selatan atau Brazilia yang
digunakan bagi kelompok anak-anak yang hidup dijalanan umumnya sudah tidak
memiliki ikatan tali dengan keluarganya. Anak-anak pada kategori ini pada
umumnya sudah terlibat pada aktivitas-aktivitas yang berbau criminal. Kelompok
ini juga disebut dalam istilah kriminologi sebagai anak-anak dilinguent.
Istilah ini menjadi rancu ketika dicoba digunakan di negara berkembang lainnya
yang pada umumnya mereka masih memiliki ikatan dengan keluarga. Walaupun
pengertian anak jalanan memiliki konotasi yang negatif di beberapa negara,
namun pada dasarnya dapat juga diartikan sebagai anak-anak yang bekerja
dijalanan yang bukan hanya sekedar bekerja di sela-sela waktu luang untuk
mendapatkan penghasilan, melainkan anak yang karena pekerjaannya maka mereka
tidak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik secara jasmnai, rohani dan
intelektualnya. Hal ini disebabkan antara lain karena jam kerja panjang, beban
pekerjaan, lingkungan kerja dan lain sebagainya. Dalam konteks permasalahan
anak jalanan, masalah kemiskinan dianggap sebagai penyebab utama timbalnya anak
jalanan ini. Hal ini dapat ditemukan dari latar belakang geografis, social
ekonomi anak yang memang datang dari daerah-daerah dan keluarga miskin di
pedesaan maupun kantong kumuh perkotaan.
Sangat ironis memang, mereka
merupakan generasi penerus bangsa yang tergolong masih kecil harus merasakan
kerasnya sebuah kehidupan. Bahkan tidak jarang anak jalanan menjadi korban dan
target tindak kekerasan dari orang yang tidak bertanggung jawab. Walupun tidak
ada data yang tepat menunjukkan berapa pertumbuhan jumlah anak jalanan,
namun dapat dipastikan setiap tahun jumlah mereka selalu meningkat. Oleh karena
itu tugas negara dan kita juga sebagai manusia sosial agar ikut membantu dan
berperan serta menekan jumlah pertumbuhan mereka.
Seluruh negara di dunia sepakat bahwa mereka adalah masalah
sosial bersama, sehingga PBB (United Nations) selaku perkumpulan
negara-negara di seluruh dunia telah membentuk badan khusus yang menangani
permasalahan sosial anak-anak serta untuk melindunginya dari berbagai tindak
kekarasan yang terjadi. Masalah anak jalanan adalah masalah yang sangat
kompleks yang menjadi masalah kita bersama. Masalah ini tidak dapat ditangani
hanya oleh satu pihak saja melainkan harus ditangani bersama-sama oleh berbagai
pihak yang perduli permasalahan ini juga dapat diatasi dengan suatu program
yang komprehensi dan tidak akan dapat tertangani secara efektif bila
dilaksanakan secara persial. Dengan demikian kerja sama antara berbagai pihak,
pemerintah, LSM, masa media mutlak diperlukan.